mydream

Sabtu, 31 Desember 2011

HEMIANOPIA BITEMPORAL DAN HEMIANOPIA HOMONYMOUS


BAB I
PENDAHULUAN

System penglihatan adalah suata hal yang kompleks mulai dari bola mata sampai keotak bagian oksipital. lobus oksipital adalah suatu area dimana informasi diproses dan kemudian diinterpretasikan oleh mata.sehingga kita tau tentang apa yang kita lihat (warna, bentuk, lokasi dan jarak benda),
Trauma, tumor, proses inflamasi, dll pada jaras penglihatan dapat menyebabkan masalah pada mata dan penglihatan khususnya pada  defek lapangan pandang dan penglihatan
FISIOLOGI PENGLIHATAN
Gambar 01 : visual pathways
Benda mamantulkan cahayaàcahaya masuk ke mata melaui pupilàpangaturan jumlah cahaya oleh pupil melalui m.sphincter pupillae (yang mengkonstriksikan pupil dalam keadaan cahaya terang) dan m.dilator pupillae (yang melebarkan pupil dalam keadaan kekurangan cahaya)à difokuskan oleh lensa (bikonveks)àkonvergensi cahayaàbayangan jatuh di retina (bayangan terbalik)à ditangkap oleh fotoreseptor, sel batang (berfungsi untuk penglihatan hitam putih) dan sel kerucut (berfungsi untuk penglihatan warna)àpenjalaran impuls melalui serabut saraf n.optikusàdihantarkan ke korteks optik di otakàpersepsi melihat

ANATOMI JARAS PENGLIHATAN
1.      Syaraf Optik à Meliputi seluruh serabut syaraf optic mata
2.      chiasma Optikum à Merupakan tempat penyilangan serabut syaraf dari dua nervus optikus yang terdiri dari serat syaraf sentral dan perifer meliputi serabut-serabut temporal retina yang tidak menyilang dari nervus optikus kontralateral untuk membentuk traktus optikus.serabut nasal retina yang mengalami penyilangan dan bersatu dengan serabut syaraf dari
3.      traktus Optikus à meliputi seluruh serat syaraf optikus yang ipsilateral dan serat syaraf yang mengalami penyilangan
4.      geniculatum Lateral à Merupakan traktus optikus bagian akhir.
5.      Optic radiation  (geniculocalcarine tracts). Serabut kuadran retina inferior yang melewati lobus temporal kemuadian kuadran superior melewati lobus parietal untuk menuju lobus oksipital
6.      Primary visual area (Brodmann’s area):serabut syaraf divergen dengan area visual primer
.
BAB II
PEMBAHASAN
HEMIANOPIA BITEMPORAL DAN HEMIANOPIA HOMONYMOUS
2.1 JARAS PENGLIHATAN SENSORIS
Gambar 02 : gambaran jaras optik
            Nervus kranialis II merupakan indera khusus untuk penglihatan.1
·         cahaya dideteksi oleh sel-sel batang dan sel kerucut diretina, ( dapat dianggap sebagai end-organ sensoris khusus penglihatan).  badan sel dari reseptor-reseptor ini mengeluarkan tonjolan (prosesus) yang bersinap dengan sel bipolar (neuron kedua dijaras penglihatan).sel – sel bipolar kemudian bersinap dengan sel-sel ganglion retina.akson-akson sel ganglion membentuk lapisan serat syaraf pada retina dan menyatu membentuk nervus optikus
·         dalam tengkorak 2 nervus optikus menyatu membentuk kiasma optikus.dikiasma lebih dari separuh serabut (yang berasal dari separuh retina) mengalami dekusasi dan menyatu dengan serabut-serabut temporal yang tidak menyilang dari nervus optikus kontralateral untuk membentuk traktus optikus.
·         masing-masing traktus optikus berjalan mengelilingi pedunkulus cerebri menuju kenukleus genikulatus lateralis, tempat traktus tersebut akan bersinaps.
·         Semua serabut yang menerima impuls dari separuh kanan lapangan pandang tiap-tiap mata membentuk traktus optikus kiri dan berproyeksi pada hemisfer serebrum kiri.demikian juga, separuh kiri lapangan pandang berproyeksi pada hemisfer serebrum kanan.
·         20 % serabut ditraktus menjalankan fungsi pupil.serabut-serabut ini meninggalkan traktus tepat disebelah anterior nucleus dan melewati brachium coliculli superioris menuju kenukleus pretectalis otak tengah.
·         Serat-serat lainnya bersinaps dinukleus genikulatus lateralis. Badan-badan sel struktur ini membentuk traktus genikulokalkarina.
·         Traktus genikulokalkarina berjalan melalui crus posterius capsula interna dan kemudian menyebar seperti kipas dalam radiation optica yang melintasi lobus temporalis dan parietalis dalam perjalanan kekorteks oksipitalis (korteks kalkarina, striata, atau korteks penglihatan primer)1









2.2 LOKASI LESI DIJARAS PENGLIHATAN

Gambar 03 : defek lapangan pandang akibat berbagai lesi dijaras-jaras optik

Lesi pada jaras optikus dapat  disebabkan oleh berbagai factor patologis. Tumor yang luas pada otak dan struktur-struktur yang terletak didekatnya seperti glandula hypophysis dan meninges serta penyakit serebrovaskuler adalah penyebab yang paling sering. Efek penyabaran yang paling luas pada penglihatan terjadi bila tumor terdapat ditempat serabut – serabut syaraf jaras visual berkumpul menjadi satu, seperti pada nervus opticus atau traktus optikus2
defek lapangan pandang diberbagai lokasi dijaras penglihatan2 :

a.       BUTA SIRKUMFERENSIAL
Keadaan ini dapat disebabkan oleh hysteria atau neuritis optica. Neuritis optica dapat timbul setelah infeksi pada sinus sphenoidalis dan sinus ethmoidalis, saraf terinfeksi ketika berjalan melalui kanalis optikus untuk masuk kedalam rongga orbita2

b.      BUTA TOTAL PADA SATU MATA
Keadaan ini dapat disebabkan oleh putusnya satu nervus optikus2,3

c.       HEMIANOPIA NASALIS
Keadaan ini dapat terjadi akibat lesi parsial pada sisi lateral chiasma opticum2,3

d.      HEMIANOPIA BITEMPORALIS

Keadaan ini disebabkan oleh terpotongnya chiasma opticum secara sagital.kondisi ini paling sering terjadi sebagai akibat tumor glandula hypophysis yang menekan chiasma opticum2,3

e.       HEMIANOPIA HOMONYM KONTRALATERAL

Disebabkan karena terputusnya traktus optikus atau radiation optica atau kerusakan korteks visual satu sisi; lesi dapat menimbulkan hemianopia yang sama pada kedua mata : yaitu hemianopia homonym2,3
2.3 PEMERIKSAAN LAPANGAN PANDANG
a.     PERIMETRI GOLDMAN

Gambar 04 : perimetri goldman
·         Tujuan : perimetri dilakukan untuk mencari batas luar persepsi sinar perifer dan melihat kemampuan penglihatan daerah yang sama dan dengan demikian dapat dilakukan pemeriksaan defek lapang pandangan
·         Dasar : saraf yang mempunyai fungsi sama akan mempunyai kemampuan melihat yang sama.bila ada rangsangan sinar pada retina maka retina akan melihat rangsangan tersebut
·         Alat : perimetri goldman
·         Tekhnik :
o   Pemeriksa menerangkan terlebih dahulu tentang perlunya kerja sama pada pemeriksaan, perlunya fiksasi terus-menerus dan diminta untuk bereaksi cepat bila sudah melihat sinar datang diperifer
o   Pasien diminta duduk didepan perimetri goldman dengan dagu terletak pada bantalan dagu
o   Sebelah mata ditutup
o   Mata yang tidak ditutup diberi koreksi untuk jauh disertai kaca mata adisi dan diminta fiksasi pada target yang terletak 33 cm didepan mata pasien
o   Objek bercahaya digeser dari perifer kesentral daerah fiksasi
o   Pasien harus segera member tahu bila melihat cahaya, yang dicatat pada kartu kampus
o   Hal ini dilakukan pada 18 – 20 meridian
o   Selama pemeriksaan dapat melihat kemampuan fiksasi pasien melalui lubang pengintip
·          Nilai